Kalau kamu pernah mampir ke pasar tradisional di Indonesia, pasti sudah nggak asing lagi sama si hijau manis satu ini, yaitu dadar gulung. Warnanya mencolok, bentuknya mungil menggoda, dan rasanya? Hmm… kombinasi manis gurih dari kelapa parut dan gula merah yang dibungkus kulit lembut berwarna hijau pandan. Walaupun sederhana, dadar gulung ini bisa dibilang salah satu jajanan tradisional yang tetap eksis di tengah serbuan makanan kekinian. Kalau kamu lagi cari inspirasi camilan lain yang nggak kalah enak, cek juga rekomendasi cemilan enak di jajanseru buat nemenin waktu santaimu!
Tapi, pernah nggak sih kamu mikir: dari mana asalnya dadar gulung? Kenapa jajanan ini bisa begitu digemari dari dulu sampai sekarang? Yuk, kita kulik lebih dalam soal si legendaris ini!
Asal-usul Dadar Gulung: Warisan dari Masa Lalu
Dadar gulung adalah salah satu jenis kue basah yang berasal dari budaya kuliner masyarakat Jawa. Dalam bahasa Indonesia, “dadar” berarti semacam crepe atau pancake tipis, sedangkan “gulung” ya artinya digulung. Jadi sesuai namanya, dadar gulung adalah kue yang dibuat dari adonan dadar tipis lalu digulung dengan isian manis.
Isian klasiknya biasanya berupa parutan kelapa yang dimasak dengan gula merah (disebut unti kelapa). Kombinasi ini sebenarnya punya filosofi sendiri lho. kelapa dan gula merah adalah bahan lokal yang mudah ditemukan dan mencerminkan kesederhanaan masyarakat desa. Meski sederhana, rasanya luar biasa nikmat dan menenangkan.
Kenapa Selalu Warna Hijau?
Salah satu ciri khas dadar gulung adalah warnanya yang hijau alami. Warna ini biasanya berasal dari air daun pandan atau daun suji yang memberikan aroma harum dan warna alami pada adonan kulitnya. Bukan cuma cantik, tapi juga punya nilai tradisional karena nggak pakai pewarna buatan. Meski sekarang ada juga yang memakai pewarna makanan, versi asli tetap mengandalkan daun-daunan.
Kalau kamu nemu dadar gulung warna-warni atau pelangi, itu sih udah masuk ranah inovasi modern. Tapi tetap seru dan nggak menghilangkan esensi jajanan pasar ini.
Bahan dan Cara Membuatnya
Buat kamu yang pengin coba bikin sendiri di rumah, tenang aja dadar gulung itu termasuk jajanan yang gampang bikinnya. Nggak butuh oven atau peralatan canggih.
Bahan kulit:
- Tepung terigu
- Telur
- Santan
- Garam
- Air daun pandan atau pewarna hijau
Bahan isian:
- Kelapa parut kasar (pilih yang masih muda biar lembut)
- Gula merah disisir
- Daun pandan
- Sedikit garam
Cara membuatnya? Campur semua bahan kulit, lalu cetak di teflon seperti bikin crepe. Setelah matang, isi dengan unti kelapa, lalu gulung deh. Praktis kan?
Dadar Gulung dan Filosofi Kehidupan
Mungkin terdengar berlebihan ya, tapi dadar gulung sebenarnya punya makna filosofis juga lho, terutama dalam budaya Jawa. Bungkus luar yang lembut dan isian manis menggambarkan bahwa kepribadian yang baik itu bukan cuma tampilan luar, tapi juga isi hati yang manis.
Selain itu, bentuknya yang tergulung rapi juga merepresentasikan keharmonisan dan ketertiban nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat tradisional.
Eksistensi di Tengah Kuliner Modern
Yang bikin salut, di zaman sekarang ketika semua serba cepat dan modern, dadar gulung tetap bisa bersaing. Bahkan banyak café dan resto kekinian yang mulai mengangkat kembali jajanan tradisional sebagai menu andalan. Nggak sedikit juga yang memodifikasi dadar gulung dengan isian baru seperti:
- Dadar gulung cokelat keju
- Dadar gulung durian
- Dadar gulung matcha
- Dadar gulung oreo (yep, ini nyata!)
Mungkin ada yang bilang “waduh, jadi nggak otentik dong”. Tapi justru inilah cara kuliner bertahan hidup, beradaptasi tanpa kehilangan jati diri.
Dadar Gulung di Berbagai Daerah
Walaupun dikenal luas di Jawa, dadar gulung juga punya “saudara kembar” di daerah lain lho. Misalnya:
- Di Bali, dikenal dengan nama klepon dadar, karena terkadang ada versi dadar gulung yang isinya klepon mini!
- Di Sumatra, terutama Palembang, ada versi serupa tapi dengan isian yang agak berbeda dan disebut “kue dadar”.
- Di Malaysia dan Singapura, jajanan ini dikenal dengan nama kuih ketayap atau kuih gulung, dan sangat populer juga di sana.
Jadi bisa dibilang dadar gulung ini nggak cuma dicintai di Indonesia, tapi juga jadi bagian dari budaya kuliner Asia Tenggara.
Dadar Gulung, Nostalgia yang Bisa Dimakan
Bagi banyak orang, dadar gulung bukan sekadar makanan tapi juga kenangan masa kecil. Mulai dari dibelikan nenek waktu kecil, ikut bantu bikin pas lebaran, sampai jadi bekal ke sekolah. Rasanya membawa memori manis yang susah ditandingi oleh makanan modern sekalipun.
Bahkan banyak orang bilang, “Makan satu gigitan dadar gulung bisa bikin senyum sendiri.” Nggak heran kalau kue ini terus punya tempat spesial di hati banyak orang.
Penutup: Jangan Anggap Remeh Jajanan Pasar
Dadar gulung adalah salah satu contoh bahwa makanan tradisional punya daya tahan luar biasa. Nggak perlu plating mewah, bahan mahal, atau nama-nama keren, cukup rasa yang jujur dan kenangan yang kuat.
Jadi, kalau kamu ketemu dadar gulung di pasar atau ditawari pas lagi ngopi sore, jangan ragu buat ambil satu. Karena di balik gulungan hijau itu, tersembunyi sejarah, budaya, dan rasa yang nggak pernah lekang oleh waktu.