Bertahan atau Resign? Ini Cara Menghadapi Bos Yang Nyebelin - YUDA MUKTI BLOG
News Update
Loading...

Monday, July 5, 2021

Bertahan atau Resign? Ini Cara Menghadapi Bos Yang Nyebelin

Source: pixabay.com
Mungkin sebagian dari kamu ngalamin hal seperti ini sekarang, kamu kerja di perusahaan yang cocok sama kamu, kamu suka sama apa yang kamu kerjain, gajinya oke, rekan kerjanya oke. Tapi, permasalahannya adalah kamu punya bos yang gak oke. Ada beberapa contoh dari karakter bos yang menurut saya banyak bertebaran diluaran sana yang ujung-ujungnya nyusahin karir dengan ngerecokin kesehatan mental anak buahnya. 

Ini adalah contoh karakter dari bos yang nyebelin:
  • Bos yang cuma peduli sama diri sendiri tapi gak bisa diandalkan
  • Bos yang gak pernah mengapresiasi pekerjaan timnya (susah bilang makasih)
  • Bos yang sok tau, keras kepala, dan gak mau dengerin feedback orang lain 
  • Bos yang lepas tangan (kalo ada masalah kabur dan gak mau tanggung jawab) 
  • Bos yang suka ngejadiin anak buahnya sebagai sasaran kemarahan
  • Bos yang suka ngakuin prestasi anak buahnya sebagai prestasi dia
Apa kamu pernah atau bahkan sedang bekerja dengan bos yang berkarakter seperti yang disebutkan diatas. Kalau iya, maka kamu sedang membaca artikel yang tepat tentang bagaimana cara menghadapi bos yang menyebalkan. 

Idealnya, kita semua mau kerja sama bos yang bisa mimpin timnya, punya visi yang jelas, bisa berkomunikasi dengan baik, bisa mentoring kita, apalagi bos yang suka mentraktir kita diluar jam kerja. Tapi pada kenyataannya, kesabaran kita justru dilatih karena dapet bos yang 180 derajat berbeda dengan kriteria itu. Pertanyaannya adalah, "Kenapa sih  bos kita Nyebelin?". Mengenai fenomena ini, saya cuma pengen kamu paham satu hal penting, yaitu "Gak semua bos itu bisa mimpin" Kenapa? Ya, karena gak semua bos dipilih jadi bos karena kemampuan manajerialnya. "Terus kenapa jadi bos kalo gak bisa mimpin?" Sebenarnya ada 3 jalur dimana seseorang bisa saja menjadi bos tanpa tau bagaimana caranya memimpin tim, yaitu:

• Orang yang jadi bos karena kompeten dibidangnya


Ini adalah orang-orang yang jadi bos karena mereka kompeten dibidang kerjanya masing-masing tapi bukan dibidang manajerialnya. Bos seperti ini cuma jago dalam pekerjaannya aja tanpa tau caranya ngurus orang. 

• Orang jadi bos karena punya modal 


Ini biasanya terjadi pada perusahaan kecil dimana orang menjadi bos karena membangun perusahaannya sendiri tanpa sebelumnya pernah mengalami masa-masa jadi manager atau bahkan jadi ketua kelas aja gak pernah. Tipe bos seperti ini akan jadi bos yang nyebelin seantero kantor kalo gak buru-buru belajar jadi pemimpin yang baik.

• Orang yang jadi bos karena pinter ngomong 


Nah ini banyak banget asli, orang dipromosiin jadi bos karena dia kelihatan pinter aja. Semua idenya terdengar brilian dan out of the box, padahal kemampuan mimpinnya nol atau bahkan kemampuan kerjanya meragukan tapi ya kalo ngomong kedengeran pinter aja gitu.

Nah, sekarang kamu tau kan kalo bos kamu itu diangkat jadi bos bukan karena tau caranya jadi bos tapi karena hal-hal diatas. Walaupun begitu, ada juga bos yang udah kompeten jadi bos (real bos), mereka pun juga gak selalu 100% bisa perform sebagai bos yang baik setiap waktu kok. Ada kalanya mereka menjadi bad boss dimata karyawan itu karena memang kamu dan rekan kamu yang susah untuk diatur. Selain itu mungkin karena perusahaan lagi naik tingkat ketegangannya karena ada kompetitor atau hal lainnya. 

Buat kamu yang ngalamin nasib buruk karena bos yang nyebelin, Inilah beberapa tips  yang bisa kamu terapkan untuk menghadapi "bad boss"

1. Coba lihat dari sudut pandang bos kamu 

Yang dipahami disini bukan masalah pribadi si bos tapi masalah pekerjaannya. Lihatlah permasalahan dengan seobjektif mungkin. Iya sih, mungkin dia lagi ada masalah di kehidupan pribadinya yang buat dia jadi lebay terhadap permasalahan di kantor. Tapi kamu bisa coba memahami si bos kalo dia punya masalah di pekerjaannya dan yang jelas kamu harus bisa memakluminya.

2. Buat diri kamu dibutuhkan 

Kamu harus bisa membuat diri kamu dibutuhkan, maksudnya kamu bisa tingkatin kemampuan diri kamu dan bisa membantu menyelesaikan masalah dan mencapai target pekerjaan bos kamu. Dengan begitu,  bos kamu akan lebih sungkan buat ngelampiasin emosinya karena dia membutuhkan kamu. Intinya dalam dunia kerja, kamu harus punya daya tawar. Sebagai contoh, ketika bos kamu sedang marah dan kamu mengancam untuk resign maka dia akan menahan kamu karena dia tau bahwa kamu masih dibutuhkan.

3. Cari dukungan dari rekan kerjamu yang lebih dihargai bos kamu 

Setiap bos pasti memiliki anak buah emas. Kalaupun itu bukan kamu maka kamu bisa mendekatkan diri pada rekan kerja yang menjadi anak buah emas bosmu tersebut. Pastikan kamu mengenalnya secara personal, maka dengan begitu kamu akan tau apa kekuatan dia dan kenapa dia bisa menjadi andalan si bos. 

4. Konsultasi ke HRD 

HRD itu harusnya engga cuma ngurusin penerimaan, penggajian, sama PHK aja. Tapi juga ngurusin masalah-masalah yang dialamin para karyawan karena di kebanyakan perusahaan, HRD juga bertanggung jawab untuk memelihara dinamika disebuah perusahaan.

5. Mengeksplor kesempatan lain di perusahaan kamu

Biasanya dalam suatu perusahaan punya beberapa bagian. Mungkin aja kamu gak cocok sama bos kamu dibagian ini. Tapi kamu bisa mengeksplor peluang kerja dibagian sebelah. Syaratnya kamu harus kenal sama orang lain dari divisi atau departemen lain, tak terkecuali bos pada departemen yang ingin kamu masuki. 

6. Tau kapan harus resign 

Kalo memang perlakuan bos kamu sudah bikin kamu jadi gak percaya diri, gak nyaman, dan bikin stress ya mungkin sudah waktunya kamu buat kamu untuk pergi. Tapi kalau kamu sudah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan kamu saat ini ingatlah untuk tetap berlaku profesional dan pastikan kamu sudah punya pekerjaan baru sebelum resign. Buat surat resign yang resmi, selesaikan pekerjaan kamu sebelum benar-benar berhenti dan hindari ngomong tentang keburukan bos kamu. Yang lalu biarlah berlalu.

Share with your friends

Add your opinion
Disqus comments
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done