Kamu hobi jalan-jalan dan suka cerita tentang pengalamanmu ke teman-teman? Atau sering kepikiran, “Andai pengalaman liburanku bisa jadi konten dan dibaca banyak orang?” Kalau iya, mungkin jadi travel blogger adalah jalan ninjamu. Tapi sebelum terjun, ada baiknya kamu tahu dulu apa aja yang dibutuhkan untuk memulainya, bukan cuma kamera dan tiket pesawat aja, lho. Mau tahu destinasi wisata antimainstream dan cara liburan tanpa bikin dompet kering? Langsung aja mampir ke https://beritatravel.id
Di artikel ini, kita bakal bahas tiga hal penting buat kamu yang mau mulai jadi travel blogger: modal, peralatan, dan mental yang harus disiapkan. Yuk, kita bedah satu per satu.
1. Modal: Nggak Harus Langsung Mahal, Tapi Tetap Butuh Persiapan
Salah satu pertanyaan paling sering muncul: “Harus punya duit banyak dulu ya buat jadi travel blogger?” Jawabannya: nggak selalu, tapi kamu tetap perlu modal. Modal ini nggak selalu soal uang aja, tapi juga waktu, energi, dan niat.
Modal Finansial
Kalau kamu pengin jalan-jalan ke tempat baru buat konten, tentu saja butuh dana. Tapi kamu nggak harus langsung keliling dunia. Mulailah dari yang dekat-dekat dulu. Jelajahi kota atau desa di sekitarmu. Banyak travel blogger sukses yang awalnya cuma eksplor tempat-tempat lokal.
Kalau kamu punya sedikit tabungan, kamu bisa alokasikan buat trip kecil dan perlahan upgrade ke destinasi yang lebih jauh. Tips hemat: cari promo tiket, nginap di hostel, atau ikut open trip yang lebih murah.
Modal Waktu
Ini yang sering diremehkan. Jadi travel blogger itu butuh waktu buat riset, jalan-jalan, ambil foto/video, ngedit, dan nulis. Kalau kamu kerja full-time, kamu harus pintar-pintar atur waktu—misalnya manfaatkan akhir pekan atau cuti.
Modal Niat
Niat ini penting banget, karena tanpa niat yang kuat, kamu bakal cepat lelah. Ingat, di awal kamu mungkin belum langsung viral atau dapat sponsor. Tapi kalau kamu konsisten dan niat, hasilnya bakal datang pelan-pelan.
2. Peralatan: Bukan Soal Kamera Mahal, Tapi Gimana Kamu Gunainnya
Banyak yang mikir jadi travel blogger itu harus punya kamera mirrorless mahal, drone, dan laptop canggih. Padahal nggak juga. Yang penting adalah kamu tahu gimana caranya maksimalkan alat yang kamu punya.
Kamera (atau Smartphone)
Kalau kamu punya kamera DSLR atau mirrorless, itu bonus. Tapi kalau belum punya, smartphone dengan kamera bagus juga cukup kok untuk awal. Banyak travel blogger zaman sekarang yang justru mengandalkan HP aja karena praktis dan hasilnya juga oke.
Yang penting adalah komposisi, pencahayaan, dan cerita di balik fotonya. Percaya deh, foto dari HP bisa jauh lebih menarik daripada kamera mahal kalau kamu tahu cara ngambil angle yang bagus.
Laptop atau Tablet
Buat ngedit foto, video, dan nulis blog, kamu butuh perangkat yang bisa diandalkan. Nggak harus super canggih, tapi pastikan bisa menjalankan aplikasi edit (seperti Lightroom, Canva, atau CapCut) dengan lancar.
Kalau kamu lebih suka nulis blog, platform kayak WordPress atau Medium bisa jadi tempat awal yang oke. Kamu bisa mulai gratis dulu sambil bangun audiens.
Akses Internet
Ini penting buat upload konten, riset tempat wisata, atau posting di media sosial. Kalau kamu sering bepergian ke daerah terpencil, kamu bisa invest di modem portable atau kartu SIM lokal biar tetap bisa online.
Alat Pendukung Lain
Tripod ringkas: Buat ambil foto atau video sendiri tanpa bantuan orang lain.
Power bank: Wajib hukumnya biar HP nggak mati pas lagi di spot kece.
Tas kamera atau daypack: Biar semua alatmu aman dan mudah dibawa.
3. Mental: Siap Hadapi Tantangan di Balik Foto Instagramable
Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang sering luput dibahas: mental. Banyak orang hanya lihat hasil akhir dari kehidupan travel blogger—foto-foto kece, tempat-tempat eksotis, dan gaya hidup yang keliatannya santai. Tapi kenyataannya? Nggak semanis itu.
Siap Capek dan Repot
Traveling itu capek, apalagi kalau tujuannya bukan cuma liburan tapi juga bikin konten. Kamu harus bangun pagi biar dapat golden hour, naik turun tangga buat cari spot yang pas, dan kadang harus jalan jauh demi satu foto. Belum lagi ngedit dan nulis pas badan udah pegal.
Tahan Kritik dan Nggak Baperan
Kalau kamu mulai share konten ke publik, kamu harus siap dapet komentar dari berbagai macam orang. Ada yang suka, ada yang kritik, bahkan ada yang nyinyir. Nggak usah baper. Ambil yang membangun, abaikan yang sekadar menjatuhkan.
Konsisten Itu Kunci
Ini bagian paling berat. Di awal, kamu mungkin belum dapat banyak views, likes, atau followers. Tapi jangan putus asa. Konsistensi akan ngalahin segalanya. Coba tentuin jadwal upload, misalnya seminggu sekali atau dua kali. Terus evaluasi dan perbaiki kualitas kontenmu.
Terbuka untuk Belajar
Dunia digital itu cepat banget berubah. Kamu harus mau terus belajar—baik soal teknik fotografi, SEO blog, algoritma Instagram, sampai tren TikTok. Jangan takut buat ikut workshop, baca buku, atau belajar dari travel blogger lain.
Penutup: Semua Bisa Dimulai dari Langkah Kecil
Jadi travel blogger bukan cuma soal jalan-jalan dan upload foto keren. Di balik itu ada proses panjang yang butuh modal, peralatan, dan mental yang kuat. Tapi kabar baiknya, semua bisa dimulai dari langkah kecil.
Mulailah dari cerita perjalananmu ke tempat terdekat, gunakan alat yang kamu punya, dan terus asah kemampuanmu. Kalau kamu punya passion dan tekad, bukan nggak mungkin suatu hari kamu bisa menjelajah dunia dan hidup dari konten yang kamu buat.
Ingat, semua travel blogger sukses juga pernah jadi pemula. Jadi, kapan kamu mau mulai?